Jakarta - Menurut Rikwanto, penyidik membutuhkan informasi tentang kehidupan
Tito sebelum tewas. Informasi itu penting karena diduga penembakan itu
berkaitan dengan peristiwa yang dialami Tito pada masa lalu. "Itu bisa
membantu mencari pelaku dan motif pembunuhan," ujar dia.
Penyidik sebenarnya sudah merencanakan pemeriksaan pada dua pekan
lalu. Namun rencana itu tidak bisa dilaksanakan karena tidak ada satu
pun keluarga yang bersedia memenuhi panggilan penyidik. "Bahkan kami
sudah mendatangi kediaman keluarga, tapi tetap tak membuahkan hasil,"
kata Rikwanto.
Dalam penyelidikan ini, kata Rikwanto, penyidik memang tidak bisa
memaksa keluarga Tito untuk memberi keterangan. "Untuk itu kami hanya
bisa menunggu," ujar dia. Kabar terakhir yang dia dengar, keluarga masih
berunding untuk memenuhi panggilan polisi itu. "Mereka ingin satu
suara, jadi menunggu pendapat dari keluarga yang lain."
Kasus penembakan Tito Kei terjadi pada Jumat malam, 31 Mei lalu.
Saat itu, adik John Kei itu dan tiga temannya bermain kartu di warung
milik Ratim, 70 tahun. Warung tersebut berada sekitar 500 meter dari
kediaman Tito di Perumahan Tytyan Indah, Kalibaru, Medansatria, Kota
Bekasi. Tiga teman Tito adalah Gerry, Han, dan Petrus.
Sekitar pukul 20.00, seorang lelaki berjalan mendekat ke warung
Ratim. Lelaki itu mengenakan helm untuk menutupi wajahnya. Sekitar 3
meter dari warung, dia berhenti dan mengacungkan pistol. Suara letusan
terdengar. Peluru bersarang di dada kiri Ratim. Hanya dalam hitungan
detik terdengar letusan kedua. Kali ini peluru mengenai pelipis kanan
Tito dan tembus ke belakang kepala.
M. ANDI PERDANA
Title : Polisi Kesulitan Periksa Keluarga Tito Kei
Description : Jakarta - Menurut Rikwanto, penyidik membutuhkan informasi tentang kehidupan Tito sebelum tewas. Informasi itu penting karena diduga pene...